Dampak
Sinetron Dan Film Tentang Percintaan
Terhadap Perilaku Siswa Siswi SMPN 20 Malang
Disusun Untuk Melengkapi Tugas
Bahasa Indonesia
Disusun
oleh :
Ø Moch
Sya’fiudin M (06)
Ø Siti
Fitria (11)
Ø Yuanna
Maulidda (13)
Ø Kevin
Wahyu D (28)
Kelas
9F
Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan
Sekolah
Menengah Pertama
Jl.
Raden Tumenggung Suryo No 38
No
telepon (0341 – 491806) Malang
Tahun
pelajaran 2014 - 2015
Karya
Tulis yang berjudul “ Dampak sinetron dan film tentang Percintaan
terhadap Perilaku siswa siswi SMPN 20 Malang “ ini telah disetujui pada tanggal 5 januari 2015.
DISETUJUI OLEH
Kepala
SMPN 20 Malang Guru
Bahasa Indonesia
Dra
Tutut Sri Wahyuni, M.M.Pd Wahyuningdyah,
S.Pd
Nip.
196410051989032009 Nip.
196007171981112003
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat – Nya penulisbisa
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Dampak Sinetron Dan Film
Tentang Percintaan Terhadap perilaku siswa siswi di SMPN 20 Malang”
Karya Tulis Ilmiah ini penulis buat untuk memenuhi tugas Bahas Indonesia,
sebagai syarat mengikuti ujian nasional 2014 – 2015.
Karya
Tulis Ilmiah ini telah penulis buat semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, maka dari itu penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu
Dra Tutut Sri Wahyuni, M.M.Pd selaku kepala sekolah yang telah mendukung
terselesaikan nya Karya Tulis Ilmiah penulis.
2. Ibu
Wahyuningdyah, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia yang telah membimbingpenulis
sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Teman
– teman dan adik kelas yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan tugas
Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Orang
tua dan keluarga yang telah memberi inspirasi penulis sehingga tugas ini
menjadi lebih sempurna.
Penuis harap
tugas ini bisa menjadi referensi bagi adik adik kelas, walaupun penulis
menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih berlu ditingkatkan mutunya, oleh
karena itu kritik dan saran sangat kami harap kan.
Malang,desember
2014
Penulis
ABSTRAKSI
Penelitian
tentang dampak sinetron bagi siswa siswi SMPN 20 Malang, sinetron yang tidak
sesuai dengan norma-norma yang ada, dan seperti apakah sinetron yang baik untuk
ditonton. Dampak sinetron ada dua yaitu dampak positif dan dampak negative antara
lain :
1.
Terpengaruh sikap adegan dalam sinetron.
2.
Menjadi benih kekerasan Perkelahian yang
di lakukan di sinetron.
3.
Mesin penggerak Identifikasi remaja
4.
Mempengaruhi gaya berpakaian.
5.
Sinetron biasanya juga menayangkan
adegan yang tidak sopan kepada orang tua, guru danteman.
6.
Dampak merusak moral dan watak para
siswa.
7.
Menjadi anak yang malas belajar.
Sinetron zaman sekarang juga kurang
menerapkan norma yang ada karena terpengaruh zaman, karya tulis ini diharapkan
dapat memberikan masukan tentang sinetron yang baik ditonton, antara lain:
1. Diangkat
dari kisah nyata yang sehari-hari
dilakukan.
2. Tidak
disiarkan pada jam belajar siswa .
3. Menerapkan
norma-norma.
4. Sesuai
dengan budaya Indonesia.
5. Berisi
nasihat yang bisa memberi manfaat bagi penonton.
6. Dapat
membentuk karakter yang baik
7. Tidak
mengandung unsur kekerasan.
8. Tidak
mengandung unsur percintaan yang bersifat dewasa.
MOTTO
|
Lembar
pengesahan ………………………………………………………………………
i
Kata
pengantar
………………………………………………………………………. ii
Abstraksi
……………………………………………………………………….
iii
Motto ………………………………………………………………………. iv
Daftar
isi
……………………………………………………………………….. v
Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………… 1
1.1 Latar
belakang ……………………………………………………………... 1
1.2 Tujuan …………………………………………………………………… 2
1.3 Manfaat …………………………………………………………………... 3
1.4 Rumusan
masalah ………………………………………………………….. 3
Bab II Pembahasan ……………………………………………………………………… 4
2.1
Dampak sinetron dan film tentang
percintaan ……………………………. 4
2.2
Sinetron yang kurang menerapkan norma –
norma ………………………. 5
2.3
Sinetron yang baik untuk ditonton
………………………………………... 5
Bab III
Penutup …………………………………………………………………………... 7
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….. 7
3.2 Saran
………………………………………………………………………. 7
Daftar Rujukan
Lampiran
Foto
Biodata
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sinetron adalah istilah
untuk serial drama sandiwara bersambung yang disiarkan olehstasiun televisi.
Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai
konflik berkepanjangan. Seperti layaknya drama atau sandiwara,sinetron diawali
dengan perkenalan tokoh-tokoh yang memiliki karakter masing-masing. Berbagai
karakter yang berbeda menimbulkan konflik yang makin lama makin besar sehingga sampai
pada titik klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat bahagia maupun sedih,
tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh penulis skenario. Dibuatnya
sinetron menjadi berpuluh-puluh episode kebanyakan karena tujuan komersial
semata-mata sehingga dikhawatirkan menurunkan kualitas cerita, yang akhirnya membuat
sinetron menjadi tidak lagi mendidik, tetapi hanya menyajikan hal-hal yang
bersifat menghibur. Hal ini banyak terjadi di Indonesia yang pada umumnya
bercerita seputar kehidupan remaja dengan intrik-intrik cinta segitiga, kehidupan
keluarga yang penuh kekerasan, dan tema yang akhir-akhir ini sangat digemari
yaitu tentang kehidupan alam gaib. Sinetron sering menuai kontroversi dalam
tayangannya. Kontroversi dapat timbul dari sisi cerita, penokohan, sampai nilai
moral yang terkandung. Terkadang nilai moral tersebut dapat di salah artikan,
terutama untuk kalangan remaja sehingga menimbulkan dampak yang tidak baik.
Dengan berbagai acara
yang ditayangkan mulai dari infotainment, entertainment, iklan, sampai pada
sinetron-sinetron dan film-film yang berbau percintaan, televisi telah mampu
membius para pemirsanya terutama remaja untuk terus menyaksikan acara demi
acara yang dikemas sedemikian rupa. Tidak jarang sekarang ini banyak anak-anak
lebih suka berlama-lama di depan televisi daripada belajar, atau bahkan banyak
anak yang hampir lupa akan waktu makannya karena televisi. Ini merupakan suatu
masalah yang terjadi di lingkungan kita sekarang, dan perlu diperhatikan khusus
bagi setiap orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya.
Sebagian besar tayangan
televisi adalah sinetron dimana terkandung begitu banyak adegan-adegan
percintaan, dengan demikian terutama bagi anak-anak yang pada umumnya selalu
meniru apa yang mereka lihat, tidak menutup kemungkinan perilaku dan sikap anak
tersebut akan mengikuti acara televisi yang ia tonton.
Sinetron remaja yang
ditayangkan di televisi sekarang ini telah menggeser budaya dan adat istiadat
yang sebelumnya telah menjadi norma dan nilai dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat. Dapat dikatakan, saat ini sulit menemukan keramahan dan kesantunan
di negara ini. Padahal masa lalu masyarakat kita sangat dikenal sebagai bangsa
yang ramah dan santun. Ada kecenderungan, semakin modern manusia maka akan
semakin sedikit tingkat kesantunannya.
Realitas yang terjadi,
kehadiran televisi di dunia telah membawa dampak yang besar bagi manusia.
Televisi membawa berbagai kandungan informasi yang menyebar ke seluruh pelosok
dunia. Pesan-pesannya menyebar ke seluruh tempat dan mudah diterima. Televisi
membawa berbagai kandungan informasi, hal ini membuat orang bisa secara
langsung mendapatkan informasi yang dibutuhkan tanpa membutuhkan waktu yang
lama. Di sinilah peranan televisi demikian penting dan dibutuhkan oleh manusia
dan menjadikan daya tarik menonton pada masyarakat demikian meningkat semakin
tinggi.
Berdasarkan di atas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti pengaruh sinetron remaja terhadap bahasa perilaku pergaulan. Pada
zaman sekarang ini, televisi merupakan media elektronik yang mampu menyebarkan
berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam jumlah tak
terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang
ditayangkannya telah mampu menarik minat pemirsanya dan membuat pemirsanya
ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. Bahkan bagi
anak-anak sekalipun sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
aktivitas kesehariannya dan sudah menjadi agenda wajib bagi sebagian besar
anak.
1.2 Tujuan
Adapun penulisan karya
ilmiah ini bertujuan sebagai berikut :
1.
Mengetahui penyebab kebiasaan menonton
televisi pada anak.
2.
Mengetahui pengaruh negatif dari
kebiasaan menonton televisi tersebut terhadap akhlak anak.
3.
Mendorong para orang tua untuk mengatasi
pengaruh negatif yang muncul dari kebiasaan menonton televisi pada anak.
1.3 Manfaat
Karya ilmiah ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis serta bagi para pembacanya dan
juga bisa menjadi referensi bagi peneliti lain yang mengangkat judul yang sama
agar bisa dikembangkan, karya tulis ilmiah ini bisa menjadi bahan masukan bagi
pemerintah, supaya lebih selektif lagi dalam menyeleksi sinetron, adapun
harapan itu agar makalah ini dapat ditujukan kepada setiap orang tua agar lebih
berhati-hati terhadap acara – acara yang
disiarkan ditelevisi dan bisa mengantisipasi dampak-dampak yang bisa
ditimbulkan dari acara-acara televisi, serta orang tua lebih selektif dalam
memilih acara-acara televisi yang cocok untuk perkembangan anaknya dan acara
yang mana tidak cocok untuk perkembangan anaknya. Sehingga fungsi televisi
sebagai sarana informatif, edukatif, rekreatif dan sebagai sarana
mensosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman-pemahaman baik yang lama maupun
yang baru, dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Mengkaji alasan bahwa
siaran berita di televisi berpengaruh terhadap anak-anak dan remaja. Sebagai
bahan masukan dan pelajaran bagi para orangtua dalam upaya pencegahan
terjadinya perubahan perilaku yang menyimpang pada anak-anak dan remaja sebagai
akibat dari adanya tayangan berita di televisi.
1.4
Rumusan Masalah
1)
Dampak negatif apa sajakah yang dapat
terjadi akibat menonton sinetron ?
2)
Mengapa sinetron kurang menerapkan norma
– norma ?
3)
Bagaimana sinetron yang baik untuk
ditonton ?
4)
Bagaimanakah cara orang tua mengatasi
dampak negatif menonton sinetron pada anak?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dampak Sinetron/Film tentang Percintaan
Zaman moderen membuat
banyak sinetron dan Film tampil di layar Televisi, pada zaman sekarang sudah
banyak masyarakat yang memiliki Televisi, mulai dari anak-anak hingga dewasa
semua suka menonoton sinetron. Berkaitan dengan hal ini, sinetron juga
mempunyai dampak negative bagi perilaku sehaari-hari antara lain:
1.
Terpengaruh sikap adegan dalam sinetron.
Sinetron
melumpuhkan kita dalam berpikir kritis Sinetron memiliki gejala-gejala yang
sangat membahayakan, karena akan menjadikan otak pasif, melumpuhkan kemampuan berpikir
kritis, dan merusak kecerdasan otak sebelah kanan. Tapi bahaya yang paling
besar adalah sinetron bisa mengalihkan orang dari membaca. Padahal dengan
membaca neurologis sangat menguntungkan otak. Padahal tanpa kita tahu banyak
bacaan yang lebih memperkaya secara intelektual kita, dari pada sebuah sinetron
yang isinya itu-itu saja.
2.
Menjadi benih kekerasan Perkelahian yang di
lakukan di sinetron, perkelahian di sinetron adalah perkelahian yang direkayasa,
tapi yang tampil di layar demikian realistis. Dan masalah muncul dari sini,
karena perkelahian yang anak-anak atau remaja tonton disinetron menimbulkan
rangsangan agresif, terutama bagi anak-anak dan remaja, yang belum kritis
menggunakan media.
3.
Mesin penggerak Identifikasi remaja. Sinetron
menyodorkan berbagai cara untuk menciptakan ketergantungan pada remaja. Hal ini
menyebabkan remaja menjadi pribadi yang lentur, tidak mempunyai pengalaman
untuk menempati empati social, sinetron bisa menjadi pelaku atau sekedar agen
perantara bagi munculnya konsep tertentu. Antara lain,
perempuan
yang cantik adalah perempuan yang berkulit putih, berambut panjang, lurus,
hingga pemutih buatan menjadi sesuatu barang yang laku di buru remaja
putri.
4.
Mempengaruhi gaya berpakaian. Biasanya
para pemain sinetron menggunakan pakaian modern yang terpengaruh oleh budaya
barat, hal ini sangat tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang
menjunjung tinggi niali kesopanan dan kesantunan.
5.
Sinetron biasanya juga menayangkan
adegan yang tidak sopan kepada orang tua, guru danteman. Contohnya saat di beri
nasihat oleh orang tua kebanyakan anak-anak selalu melawan, saat guru memberi
nasihat siswa siswi selalu menyela, menunjukkan sikap didak hormat kepada
teman.
6.
Dampak merusak moral dan watak para
siswa Sebab dalam cerita-cerita sinetron itu, sering kita lihat berbagai hal
kurang baik seperti kata-kata kasar, hidup bermewah-mewahan, mode pakaian yang
tidak sopan serta kisah percintaan.
7.
Menjadi anak yang malas belajar Anak
yang sering menonton sinetron, belajarnya kurang rajin dan nilai-nilainya
kurang baik dari pada anak yang tidak sering menonton sinetron.
2.2 Sinetron yang kurang menerapkan
norma-norma.
Kebanyakan sinetron
zaman sekarang kurang menerapkan norma-norma yang ada. Kebanyakan sinetron
lebih mementingkan ranting yang tinggi dari pada manfaat sinetron itu sendiri,
contohnya: gaya berpakaian yang tidak sesuaai dengan budaya bangsa Indonesia,
gaya bahasa yang terpengaruh luar negeri, sikap dan perilaku yang tidak sopan
(tidak sopan kepada guru, orang tua, dan
teman), pelanggaran hak cipta merupakan salah satu dari penyimpangan norma
(pembajakan film), pelanggaran terhadap norma agama (mengolok-olok doa dean
mengucapkan doa dengan tidak benar/ngawur) ketidak sesuaian dengan kesopanan
dan kesantunan (saat adegan cium tangan dengan orang yang lebih tua tidak cium
tangan, padahal dalam budaya Indonesia kita harus menghormati orang tua, cium
tangan merupakan salah satu contoh menghormati orang tua
2.3 Sinetron/film yang baik untuk ditonton
Sebaiknya
sinetron yang baik itu menyajikan tontonan yang bermanfaat, berkualitas, dan
mendidik. Alangkah lebih baik lagi apabila:
1. Diangkat
dari kisah nyata yang sehari-hari
dilakukan.
2. Tidak
disiarkan pada jam belajar siswa .
3. Menerapkan
norma-norma.
4. Sesuai
dengan budaya Indonesia.
5. Berisi
nasihat yang bisa memberi manfaat bagi penonton.
6. Dapat
membentuk karakter yang baik
7. Tidak
menggandung unsur kekerasan.
8. Tidak
mengandung unsur percintaan yang bersifat dewasa.
Banyak hal yang mempengaruhi sebuah
sinetron/film, dari ide cerita, penokohan sampai sutradara berpengaruh terhadap
film tersebut. Untuk itu penulis mencoba menulis ciri-ciri film yang
berkualitas berdasarkan aspek-aspek tersebut beserta, Contoh dari film
berkualitas dan maupun yang tidak berkualitas. Hal yang perlu dicatat disini, kita
tidak bisa menyatakan apakah sebuah sinetron/film bagus atau tidak hanya
berdasar satu aspek, tapi penggabungan dari aspek aspek yang ada, kadang ada
film yang bagus dari ide cerita namun jelek dalam adegan atau pun efeknya.
1.
Ide Segar & Plot Cerita Yang
Mengalir
Sebelum anda menonton
sebuah sinetron/film, lihat dulu ide cerita dibalik Film tersebut, anda bisa
melihat di situs situs film atau membaca Tagline dari film. Umumnya film
berkualitas mempunyai ide yang segar dan belum pernah diangkat sebelumnya pada
masa yang sama.
2.
Narasi & Sad Ending
Sebagian besar film
umumnya mengunakan narasi linier yang cenderung monoton. Lawan dari narasi ini
adlaah Non Linier. Narasi non linier mempunyai ciri jalan cerita meloncat
loncat dan bahkan kadang awal dari film adalah akhir dari film itu sendiri.
tentunya ini harus didukung dengan ide cerita dan plot yang menarik.
3.
Sutradara Berbakat
Sutradara adalah faktor
ketiga yang menentukan bagus tidaknya sebuah film. Umumnya masing-masing
sutradara mempunyai “sentuhan” yang berbeda dalam menggarap sebuah film.
4.
Aktor Dan Penokohan Yang Kuat
Sebagus apapun ide
suatu cerita dan efek yang ditampilkan, tanpa Aktor yang menjiwai perannya akan
membuat film menjadi hancur.
5.
Dialog
Dialog yang bagus akan
membuat jalan cerita mudah dipahami dan cerita akan mengalir alami. Dialog yang
kaku akan membuat ide cerita sebagus apapun tidak akan bermanfaat dengan dialog
yang tidak mengalir.
6.
Kostum, Lokasi Shuting Dan Efek
ketiga kriteria diatas
adalah hal terakhir yang menentukan apakah kualitas film bagus atau tidak.
Umumnya film yang bersetting di Masa depan atau masalah lalu akan terlihat
kualitasnya dari kostumnya, makin mendekati kenyatan atau sejarah(jika film
tentang masa lalu) maka makin bagus filmnya.
BAB III
PENUTUP
7.1
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dapat diperoleh
kesimpulan:
1. Sinetron
sekarang kurang menerapkan norma-norma, karena tergerus oleh perkembangan zaman
yang kemudian terjadi perubahan sosial dan budaya.
2. Anak
yang jarang menonoton sinetron, belajarnya lebih rajin, nilainya lebih baik
dari anak yang sering menonton sinetron.
3. Dampaknya
terhadap siswa ada dua yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak yang
positif apabila orang tua menyarankan
dan mengawasi putra putrinya agar tidak salah memilih sinetron atau film. Akan
menjadi dampak negative apabila orang tua terlalu sibuk dengan urusan
masing-masing sehingga kurang mengawasi putra putrinya saat menonton sinetron
atau film
3.2 Saran
Hendaknya stasiun Televisi bisa menyesuaikan format tayangan yang akan
ditayangkan, agar tidak terjadi kesalahfahaman pendapat antara penonton dengan
pesan yang ingin disamppaikan oleh tayangan tersebut. Penulis menyampaikan
kepada orang tua untuk lebih serius mengawasi sinetron yang akan ditonton
putra-putrinya dan bagi siswa kami menyarakan agar memiliki kesadaran pribadi
dalam memilih sinetron untuk ditonton dan harus pandai mengatur waktu belajar.
Daftar rujukan
0 komentar:
Posting Komentar